Johorejo - Plagiat

Plagiat

gambar repro Kompasiana.com

KENDAL, Sabtu, 6 Mei 2023 

Mengutip Wikipedia, Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. 

Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Dalam dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. Singkat kata, plagiat adalah pencurian karangan milik orang lain.

Dapat juga diartikan sebagai pengambilan karangan (pedapat dan sebagainya) milik orang lain yang kemudian dijadikan seolah-olah miliknya sendiri.

Plagiarisme juga tidak mengacu ke pada hasil karya tulis saja melainkan juga hasil karya musik, desain, dan lain sebagainya. Akan tetapi dalam tulisan ini hanya membahas plagiarisme dari sisi hasil karya tulis saja sesuai bidang johorejo.desa.id

Mengapa Terjadi Plagiarisme ?

Plagiarisme terjadi karena beberapa hal, mengutip laman penerbitdeepublish.com antara lain :

1. Sosialisasi tentang Plagiarisme masih minim.

2. Pemahaman yang kurang terhadap satu topik.

3. Mengalami beban kerja yang berlebihan.

4. Pengawasan masih minim.

5. Kemajuan teknologi internet.

6. Punya sifat malas. 

7. Punya attitude negatif.

8. Tekanan berlebih dari lingkungan sekitar.

Cara Sederhana Menghindari Plagiarisme

Ada cara sederhana Plagiarisme, khususnya sebuah untuk sebuah karya tulis (buku, karya ilmiah dan jurnalistik), cukup dengan mencantumkan sumber kutipan atau sumber tulisan, jika tulisan kita Bersumber dari orang lain.

Sesederhana itu bukan? Apa susahnya? Susahnya mungkin karena kita ingin dianggap "wah", kita ingin dianggap genius sehingga tidak bersedia mencantumkan sumber tulisan kita padahal kita menyuplik tulisan orang lain.

Bisa juga karena kemalasan kita, mengapa harus malas? Dalam tulisan jurnalistik, hanya tinggal menambahi tulisan, .....dikutip dari, ........menyuplik dari ...... bersumber dari dan seterusnya dan seterusnya. Mudah bukan?

Atau kalau ada foto yang diambil dari media lain, cukup menulis .....gambar repro, selesai bukan? Mengapa harus malu dan malas menambahi tulisan itu?

Semoga kita tidak plagiat lagi khususnya di dunia jurnalistik, terlebih lagi untuk website desa, hindari copy paste tulisan berita milik website desa lain, yang hanya diganti judulnya saja. (SA).


Dipost : 06 Mei 2023 | Dilihat : 556

Share :