Sosialisasi Rumah Desa Sehat Di Kecamatan Gemuh

KENDAL, Rabu, 8 Juni 2022.

Seperti diberitakan johorejo.desa.id kemarin, hari ini (8/6), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Kendal mengadakan Sosialisasi dan atau Pembinaan Rumah Desa Sehat Di Kecamatan Gemuh.

Baca Juga : Besok, Dispermasdes Kendal Akan Adakan Sosialisasi Rumah Desa Sehat Di Gemuh

Acara yang berlangsung pagi ini di Aula Pendopo Kecamatan Gemuh tersebut dihadiri Ketua T.P. PKK Kecamatan Gemuh, Kepala Desa se-Kecamatan Gemuh, Pendamping Desa Kecamatan Gemuh dan Pendamping Lokal Desa Kecamatan Gemuh.

Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Kendal, Artanu Damasji, S.T., menekankan pencegahan stunting sebagai program prioritas di Rumah Desa Sehat. Hal tersebut sejalan dengan Permendes PDTT Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022, yang salah satunya untuk pencegahan stunting.

Baca Juga : Ini Dia Pengurus Rumah Desa Sehat Desa Johorejo

Artanu menambahkan, upaya Kemendes PDTT dalam pencegahan stunting diantaranya dengan membentuk Kader Pembangunan Manusia (KPM) di setiap Desa, yang bertugas memonitor, mengumpulkan data dan melaporkan kondisi riil stunting di setiap Desa.

"KPM bermitra dengan Posyandu, Bidan Desa/Poskesdes, Guru PAUD, Kepala Dusun dan Pemerintah Desa untuk mengolah data stunting secara manual dan melalui aplikasi eHDW untuk disampaikan ke forum-forum terkait yang ada di Desa", jelasnya.

Baca Juga : Pembentukan Rumah Desa Sehat Desa Johorejo

Sementara itu, Yustinus Tekat Utomo dari Dispermasdes Kabupaten Kendal mengatakan bahwa RDS harus masuk dalam perencanaan Desa, kemudian dianggarkan Desa.

Masih menurutnya, sekarang ini banyak kebijakan masuk ke Desa untuk kegiatan yang sama, seperti stunting. Jalan keluarnya di Desa dibentuk sekretariat bersama sehingga terkoordinasi dengan baik, sedangkan di tingkat Kabupaten harus disinergikan terlebih dahulu sebelum disampaikan ke Desa.

Baca Juga : Bersama Cegah Stunting

"Dispermasdes akan mensinergikan berbagai kegiatan konvergensi di Kabupaten, sehingga nanti menjadi "satu bahasa" ketika disampaiakan ke Desa", tutur Tekat. (SA).

Dipost : 08 Juni 2022 | Dilihat : 832