KENDAL, Jumat, 18 Februari 2022.
Desa Johorejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal adalah Desa dengan komoditas hasil pertaniannya adalah jagung dan tembakau serta sedikit padi.
Pertanyaannya mengapa komoditas utamanya jagung? Apakah termasuk Desa yang pengairan atau irigasinya kurang baik?
Desa Johorejo terdiri dari 6 (enam) blok pertanian, yakni : Blok Selembar, Blok Silanjar, Blok Sasem, Blok Sebalong, Blok Tuk Silo dan Blok Sekracan yang irigasi tersiernya rata-rata masih baik, didukung irigasi sekunder (bodri barat) yang bagus pula.
Petani Desa Johorejo memilih jagung sebagai tanaman pertanian yang dipilih antara lain karena :
1. Biaya tanam murah
Komoditas jagung adalah jenis tanaman yang biayanya murah, cukup dengan pemberian pupuk 2 (dua kali), pengolahan tanah pascatanam juga paling sekali, semprot hama (mungkin) tidak sama sekali sehingga walaupun sekarang harga pupuk mahal, tanaman jagung masih dianggap murah biaya tanamnya.
2. Sebagian besar Petani penyewa lahan
Salah satu alasan mengapa Petani Desa Johorejo memilih jagung untuk ditanam karena Petani di Desa Johorejo sebagian besar adalah penyewa lahan, sehingga membutuhkan tanaman yang biaya tanamnya murah dan masa tanamnya tidak lama (2 bulan) serta pengolahan lahan yang tidak ribet, contoh padi lebih ribet dan lebih lama masa tanamnya.
3. Harga jagung lebih stabil
Harga komoditas jagung lebih stabil dibandingkan jenis tanaman lain saat panen, sekarang saat panen raya saja masih Rp. 4.800/kilogram, bandingkan dengan tanaman bawang, cabe yang sangat fluktuatif, bahkan padi sekalipun, harganya dianggap stabil selama beberapa tahun belakangan ini tetapi stabil rendah.
4. Tidak perlu memikirkan perawatan saluran irigasi
Menanam jagung bagi Petani lebih menguntungkan dan tidak menguras tenaga karena tidak perlu merawat saluran irigasi. Jagung adalah tanaman yang bisa mengandalkan hujan (tadah hujan), dan apabila kekurangan air cukup menyedot dari sumur yang dibuat. Maka di Desa Johorejo walaupun saluran irigasinya bagus tetapi cenderung tidak terawat akibat jarang terpakai karena tanaman pertaniannya jagung secara terus menerus.
Produksi jagung (kering) di Desa Johorejo mencapai 5-6 ton/ha sehingga dengan luas lahan yang ditanami jagung sekitar 30 ha, maka setiap panen raya di Desa Johorejo menghasilkan 150-180 ton jagung kering, kurun waktu setahun biasanya 2 (dua) kali panen raya jagung (SA)
Dipost : 2022-02-18 15:22:47 | Dilihat : 996
Share :