Johorejo - Jokowi : Dunia Dihantui Krisis Pangan Global

Jokowi : Dunia Dihantui Krisis Pangan Global

repro Twitter KementanRI

KENDAL, Minggu, 28 Agustus 2022.

Presiden Joko Widodo seminggu kemarin mengungkapkan jika dirinya menolak permintaan ekspor beras ke China sebanyak 2,5 juta ton dan ke Arab Saudi sekitar 100.000 ton yang ditotal mencapai 2,6 juta ton.

Joko Widodo bukan tanpa alasan menolak mengekspor beras ke kedua negara tersebut, Jokowi hanya ingin stok pangan dalam negeri terjamin dan aman sebelum mengekspor ke negara lain, ditengah ketidakpastian global pada Pandemi COVID-19 sekarang ini dan ketidakpastian global dampak perang Rusia dan Ukraina yang tidak jelas kapan ujung akhirnya.

Presiden mengatakan bahwa saat ini dunia dihantui krisis pangan, krisis energi dan ancaman inflasi yang menjadi momok seluruh negara di dunia. Dampaknya, lebih dari 25 negara terancam menjadi negara bangkrut, dan Sri Langka sudah mengalaminya.

Indonesia, kata Jokowi memang masih jauh dari kata negara bangkrut, bahkan inflasinya masih terkendali, di bawah 5% dan pertumbuhan ekonominya di atas 5%. Akan tetapi Indonesia tidak boleh jumawa dan harus mempersiapkan diri menghadapi ancaman krisis global.

Indonesia harus mewaspadai ancaman krisis global yang diakibatkan empat hal, antara lain : 

1. Pandemi COVID-19

2. Perang dagang Amerika vs China  

3. Perubahan iklim dan 

4. Perang Rusia dan Ukraina.

Jika kita tidak mampu mengatasinya, maka akan ada ancaman atau dampak nyata yaitu :

1. Kelangkaan pangan 

2. Keterbatasan supply 

3. Harga pangan, pakan, pupuk dan energi melambung 

4. Inflasi tinggi 

5. Kekurangan gizi bertambah 

Ancaman-ancaman di atas sungguh nyata. Sudah siapkah kita? Siap tidak siap tetap harus mempersiapkan diri. (SA).


Dipost : 28 Agustus 2022 | Dilihat : 1331

Share :