Johorejo - MASIHKAH KITA SEENAKNYA SENDIRI?

MASIHKAH KITA SEENAKNYA SENDIRI?

johorejo.desa.id. Minggu (7/2/2021)

Jumat (5/2) Desa Johorejo kembali kehilangan putra terbaiknya karena COVID-19, H. Suud Marsudi, S.Pd., (63 Tahun) mantan anggota BPD, tokoh pendidikan (mantan guru dan Kepala Sekolah), Pengurus Ranting NU, pembina Karang Taruna Desa dan seabrek aktifitas sosial kemasyarakatan dan keagamaan lainnya.

Pak Suud, begitu beliau akrab dipanggil, pergi meninggalkan 4 putri dan 1 cucu setelah seminggu dirawat di RSUD Kendal. Rasanya kesedihan ini belum selesai, setelah juga ditinggal mangkat akhir tahun lalu oleh tokoh perempuan, Puji Astuti, akibat virus yang sama yaitu COVID-19. 

Masihkan kita tidak peduli dengan keadaan ini?

Masihkah kita merasa paling sehat?

Ini bukan soal sehat atau tidak sehat, tetapi soal penyebaran virus. Jika Anda sehat, maka ketika tertular COVID-19, bisa jadi anda tanpa gejala, tapi tahukah anda, ketika mengabaikan protokol kesehatan, maka rentan menularkan virus COVID-19 kepada orang lain yang memiliki resiko/kormobid (mempunyai penyakit lain). Jika orang yang anda tulari meninggal dunia? apakah itu bukan suatu kedzoliman? Jadi, ini bukan soal anda yang merasa sehat tetapi soal orang lain yang mungkin tidak sehat, mari tinggalkan egoisme kita, karena kita hidup bersama orang lain.

Ini juga bukan persoalan siapa yang menjadi Presiden, Gubernur, Bupati, Camat dan Kepala Desa, tetapi sekali lagi ini soal virus, bukan lagi soal afiliasi politik, bukan soal ketidaksukaan individu, dan juga bukan persoalan pandangan keagamaan.

Anda boleh tidak suka kepada Presiden karena anda lawan politiknya, anda boleh tidak senang dengan Gubernur karena mungkin beda haluan politik, anda juga boleh cuek kepada Bupati karena bukan pilihan anda dan anda boleh juga benci setengah mati kepada Kepala Desa bahkan Perangkat Desa karena iri dengan kedudukannya. Tapi ini persoalan virus Bung! tidak ada hubungannya dengan jabatan politik, status sosial, dan kedudukan kemasyarakatan seseorang tetapi menyangkut kepatuhan kita pada protokol kesehatan agar virus ini segera enyah dari muka bumi dan dunia ini segera pulih sosial ekonominya.

Sudah berapa juta orang yang di PHK karena ekonomi lumpuh, belum lagi usaha-usaha yang mati suri karena sepinya pembeli dan aktifitas ekonomi, masihkah kita bilang, kita tidak apa-apa dan sehat-sehat saja, tidak perlu masker, tidak perlu menerapkan protokol kesehatan? berarti anda bajingan! 

Kemarin, Sabtu (6/2) penderita virus COVID-19 di Indonesia bertambah 12.156 kasus baru sehingga total 1.147.010 kasus total kasus kematian COVID-19 di Indonesia mencapai 31.393. Masihkan akan kita tambahi, sambil menunggu vaksinasi, terapkan protokol kesehatan, 5 M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas) agar keadaan segera membaik.

Pilihan ada pada diri anda, masih peduli atau menjadi orang dzolim terselubung karena cuek dan seenaknya sendiri tidak menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus COVID-19. (SA)

*


Dipost : 07 Februari 2021 | Dilihat : 836

Share :

s