repro IG KemenkoRI
KENDAL, Jumat, 6 Mei 2022.
Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022 kemarin, kemeriahannya masih terasa sampai sekarang, (6/4). Sebagian warga mungkin sudah kembali dari kampung halamannya untuk mencegah kemacetan parah saat arus balik, tetapi sebagian besar masih memanfaatkan libur panjang untuk berwisata maupun berkunjung ke sanak saudara yang belum sempat didatangi.
Rupa-rupa perayaan Idul Fitri di Indonesia mungkin paling unik dan paling meriah seantero jagat dibandingkan dengan yang terjadi negara-negara Islam lainnya, kalaupun ada kemeriahan di satu negara lain seperti Indonesia, paling hanya berlangsung sehari. Di Indonesia, perayaan di hari H lebaran belum cukup, bahkan dibanyak daerah puncak kemeriahan justru terjadi seminggu setelah lebaran, yang lazim disebut Syawalan, Bada kupat, Kupatan dan beberapa penyebutan lainnya.
BACA JUGA :
Idul Fitri, Era Digital Dan Kemanfaatannya
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H
Tips Aman Berwisata Saat Lebaran Di Masa Pandemi
Isi E-HAC Di Aplikasi PeduliLindungi Untuk Mudik
Wow Libur Dan Cuti Lebaran 10 Hari
Kemeriahan perayaan lebaran di Indonesia menjadi bukti banyaknya tradisi dari umat Islam Indonesia dalam menyambut lebaran. Berikut ini serba-serbi tradisi yang dijalankan dalam menyambut lebaran di Indonesia sebagaimana dikutip dari IG Kemenko PMK RI:
1. Mudik
Mudik adalah tradisi lebaran yang sudah terjadi ratusan tahun silam di Indonesia, yaitu warga yang merantau di daerah lain atau kota-kota besar pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Tahun 2022 ini, ada 85 juta warga yang melakukan perjalanan mudik untuk merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1443 H.
2. Ketupat
Ketupat (mungkin) makanan yang hanya ada di Indonesia, dan menjadi ikon untuk merayakan Idul Fitri, terbuat dari beras yang dibungkus daun kelapa yang masih muda dan berwarna kuning, setelah masak biasanya disajikan dengan opor ayam, untuk sajian seluruh keluarga di pagi hari setelah melaksanakan Shalat Id, atau juga dijamukan untuk tamu istimewa yang datang bersilaturrahim ke rumah.
3. Silaturrahim
Silaturrahim bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tetapi silaturrahim di Hari Raya Idul Fitri bernuansa lain karena bertemunya sanak saudar, kerabat, handai taulan, sahabat dan tetangga untuk saling bermaaf-maafan justru setelah sebelumnya jarang bertemu, tetapi fokusnya merajut tali silaturrahim dengan memanfaatkan momen lebaran.
4. Baju baru
Bukan lebaran namanya kalau tidak memakai baju baru. Masyarakat Indonesia menganggap lebaran adalah momentum istimewa sehingga harus dirayakan dengan istimewa pula, salah satunya dengan memakai baju terbaik dan terbaru. Hari-hari biasa mungkin biasa membeli baju baru bahkan bisa memborong satu truk baju atau bahkan mempunyai toko baju, tetapi di saat lebaran kurang afdhol (utama) jika tidak memakai baju baru.
5. Takbiran
Setiap di akhir Ramadhan, setelah terbenamnya matahari sampai dengan pelaksanaan Shalat Id, disunahkan untuk melantunkan takbir, tahmid dan tahlil. Yang istimewa di Indonesia, lantunan takbir, tahmid dan tahlil dikemas dalam kegiatan yang meriah seperti pawai obor, pawai kendaraan hias dan lain sebagainya.
6. Petasan
Petasan menjadi "menu" tambahan saat Idul Fitri, walaupun berbahaya dan sering dilakukan razia tetapi petasan masih menghiasi setiap Idul Fitri di Indonesia, tidak ada petasan, lebaran dianggap tidak ramai.
7. Ziarah kubur
Setiap merayakan lebaran, tradisi yang masih dipegang masyarakat Indonesia adalah ziarah ke kubur orang tua dan atau keluarganya yang sudah meninggal dunia. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang kepada mereka yang telah mendahului, dengan cara mengirimkan doa dan mendatangi kuburnya untuk berziarah.
8. Kue
Hari lebaran adalah hari istimewa, semua keluarga berkumpul untuk bersilaturrahim dan bertemu, salah satu sajian untuk menyambung silaturrahim dan menghangatkan suasana adalah kue lebaran. Kue lebaran yang khas dan menjadi sajian wajib saat lebaran antara lain kue nastar, kue brownis kering dan kue kue lain yang justru biasanya jarang ditemui selain hari lebaran.
9. THR
Tunjangan Hari Raya (THR) adalah uang "tambahan" yang diberikan instansi, perusahaan, atau bos kepada karyawan/pekerjanya. Nilainya (biasanya) setara satu bulan gaji atau lebih tergantung kemampuan instansi, perusahaan atau bosnya. THR diberikan kepada karyawan untuk merayakan lebaran karena pengeluaran saat lebaran memang lebih banyak, semisal untuk membeli baju baru, membeli makanan untuk sajian hari raya sampai dengan ongkos untuk melakukan perjalanan mudik. (SA).
Dipost : 06 Mei 2022 | Dilihat : 1963
Share :