KENDAL, Senin, (24-5-2021).
Senin pagi (24/5) penduduk lanjut usia (lansia) Desa Johorejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal kembali mendapatkan vaksin COVID-19 tahap ke-2 di Balai Desa Johorejo.
Vaksinasi COVID-19 hari ini bagi 30 orang lansia adalah gelombang II setelah sebelumnya beberapa waktu lalu pada gelombang I, 20 lansia mendapatkan vaksin COVID-19 di Puskesmas Gemuh II.
Baca Juga : Ngeri, Jika Kita Seperti India
Dalam catatan Pemerintah Desa Johorejo, sudah 90 warga Desa Johorejo yang mendapatkan vaksin COVID-19 yang terdiri dari aparatur Pemdes, 9 orang, lansia 50 orang dan petugas medis serta pelayan publik lainnya (TNI/Polri, PNS, Guru, Pegawai BUMN/BUMD) sejumlah 31 orang.
Dilihat dari prosentase jumlah warga Desa Johorejo yang mendapatkan vaksin COVID-19 baru 3,66% dari 2445 penduduk yang tercatat sebagai warga Desa Johorejo.
Baca Juga : Vaksinasi COVID-19 Bagi Lansia
Kondisi di atas tentunya memprihatinkan, karena capaian pelaksanaan vaksin COVID-19 masih sangat rendah dari sisi jumlah dan terkesan lambat dalam akselerasi pemberian vaksin COVID-19.
Hal ini ternyata sejalan dengan capaian vaksinasi COVID-19 nasional. Data yang dihimpun dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) tanggal 23 Mei 2021, dari target sasaran vaksinasi 181.554.465 warga negara Indonesia baru mencapai 8,24% atau 14.966.200 orang untuk tahap I, sedangkan vaksinasi tahap II hanya 5.49% atau 9.917.829 orang.
Baca Juga : Vaksin COVID-19, Aparatur Desa, Ideologi dan Sanksi
Padahal sebagaimana dikutip dari CNBCIndonesia.com, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa mengatakan target herd immunity (kekebalan) di Indonesia akan tercapai 15 Maret 2022, yaitu jumlah penduduk yang divaksin mencapai 70%.
Melihar kondisi riil sekarang ditambah progres vaksin yang lambat, kiranya target tersebut cukup berat dicapai apabila tidak didukung percepatan penyediaan vaksin yang cukup dan pelaksanaan vaksin yang massif.
Baca Juga : KAMI SUDAH DIVAKSIN!
Pemerintah di dukung seluruh elemen harus bekerja keras, semakin lamban pencapaian herd immunity, maka semakin rawan gelombang kedua penularan COVID-19 atau bahkan tsumani virus COVID-19 seperti yang terjadi di India. Semoga tidak. (SA).
Dipost : 24 Mei 2021 | Dilihat : 805
Share :