johorejo.desa.id. Senin, (28/1), KKN Unissula Semarang mengadakan penyuluhan pengelolaan sampah dan rumah sehat bagi warga Desa Johorejo. Acara yang menghadirkan narasumber dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unissula antara lain Mila Karmila, Ph.D, (Ahli Gender dan Pariwisata) Ardiana Yuli Puspitasari, S.T.,M.T., dan Ir. Muhamad Agung Ridho, M.T. serta dan Ir. Eppy Yuliani, M.T. (Ahli Tata Ruang dan Wilayah)
Penyuluhan yang khusus mengundang RT dan RW se Desa Johorejo menurut PJ. Kades, Pemdes Johorejo, Riyanto sangat penting bagi Desa Johorejo, harapannya nanti dapat diterapkan di Desa, "Pemdes Johorejo siap menindaklanjuti hasil penyuluhan ini," kata PJ Kades.
Dalam pemaparannya, Muhamad Agung Ridho, Ahli Tata Ruang dan Wilayah menyampikan materi antara lain, definisi rumah sehat, yaitu tempat berlindung atau bernaung dari pengaruh alam sekitar, sebagai tempat beristirahat setelah beraktifitas.
Masih menurutnya, syarat rumah sehat yaitu memiliki air bersih, tersedia kamar mandi dan jamban, tersedianya tempat sampah, rumah dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup, rumah dengan kontruksi yang kokoh.
"Menuju rumah sehat, monggo selalu membuka jendela, membersihkan secara rutin dan tidak merokok," tambahnya.
Selanjutnya, Pemateri berikutnya Ardiana Yuli Puspitasari menyebutkan dasar-dasar rumah sehat, menurutnya rumah tidak hanya sebagai hunian, juga sebagai tempat usaha atau kegiatan ekonomi dan pembinaan keluarga. Prinsip rumah menurut Ardiana ada dua yaitu prinsip kesehatan dan prinsip kenyamanan, prinsip rumah sehat harus kering tidak lembab dan ventilasi cukup, bukaan untuk matahari masuk, posisi rumah cukup dari penyinaran matahari.
"Prinsip kenyamanan, pengaturan ruangan secara efektif dan efisien, fungsi ruang sebagaimana mestinya, dan mencukupi sesuai kebutuhan," urainya menjelaskan.
"Kita setiap hari nyampah, sumber sampah, antara lain dari hasil kegiatan rumah tangga (domestic refuse), sampah perdagangan (comercial refuse), sampah industri (industrial refuse), sampah jalanan (street sweap), sampah dari hewan mati (dead animal)". jelas Eppy Yuliani mengawali penyuluhan.
Menurutnya perlu pengelolaan sampah sebagai pasangan rumah sehat antara lain dengan cara menimbun, menyimpan, pemindahan dan pengangkutan, pemrosesan dan pembuangan sampah ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) menuju TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
"Di pedesaan untuk sampah yang bisa di timbun khususnya sampah organik, dan juga bisa didaur ulang," tambahnya mengarahkan.
Selanjutnya, menurutnya sampah harus dipilah-pilah misalnya sampah yang mudah busuk untuk dibuat pupuk dan kompos, plastik, dan barang pecah belah. "Bisa membuat bank sampah sehingga bisa memberi nilai dan penghasilan tambahan," mengakhiri penyuluhan. (SA)
Materi 1 (rumah sehat) dapat diunduh di sini
Materi 2 (pemanfaatan lahan pekarangan) dapat diunduh di sini
Materi 3 (sosialisasi rumah sehat) dapat diunduh di sini
Materi 4 (pengelolaan sampah) dapat diunduh di sini
Dipost : 29 Januari 2020 | Dilihat : 1737
Share :