KENDAL Rabu, 2 Maret 2022.
Oleh : Sukron Adin
Kemarin lusa (28/1) kita memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Sebuah peristiwa monumental yang kita peringati setiap tahun, yaitu perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram di Makkah Al Mukaramah ke Masjidil Aqsa, Jerusalem, Palestina.
Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat". (Q.S. Al-Isra: 1)
Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke Sidratul Muntaha untuk mendapat risalah salat 5 (lima waktu) dari Allah SWT, sesuai Firman Allah SWT yang artinya "(yaitu) di Sidratul Muntaha" (Q.S. An Najm : 14).
Isra' Mi'raj adalah perjalanan spiritual Rasulullah SAW dalam waktu semalam yang dipenuhi pengalaman spiritul dan laku spiritual Rasulullah SAW.
Dalam perjalanan menuju Masjid Aqsa, Rasulullah diperlihatkan peristiwa-peristiwa di mana amal baik dan amal buruk buruk manusia akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Kemudian Rasulullah SAW ditasbihkan menjadi Sultanul Anbiya wal Mursalin (pimpinan para Nabi dan Rasul) dengan menjadi Imam salat bagi Nabi dan Rasul serta Malaikat di Masjid Aqsa dalam peristiwa Isra' tersebut.
Setelah itu Rasulullah SAW bermi'raj ke langit menuju Sidratul Muntaha untuk mendapatkan risalah salat 5 (lima) waktu, yang kita laksanakan sekarang. Ada 3 peristiwa besar yang Rasulullah SAW alami di sana yaitu melihat wajah asli Malaikat Jibril, bertemu Allah Azza wajala serta menerima perintah salat waktu dari-Nya.
================================
Bahwa peristiwa Isra' Mi'raj adalah penghiburan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang mengalami Amul Hazmi atau tahun kesedihan.
Betapa tidak, di tengah susahnya berdakwah kepada kaum kafir Quraisy, bahkan para pemeluk Islam kala itu diembargo secara ekonomi. Orang terdekat dan orang tercinta yang selama itu mendukung dan melindungi dakwah Rasulullah SAW yaitu Sayyidah Khadijah sang istri dan paman beliau, Abu Tholib, mangkat atau meninggal dunia.
Ketiadaan dua orang tersebut, tekanan kepada Rasulullah dan sahabat-sahabatnya yang telah memeluk iman Islam semakin menjadi-jadi karena kedua orang tersebut adalah tokoh yang disegani dikalangan Suku Quraisy Mekkah.
Dengan Isra' Mi'raj, Allah SWT tidak sekedar menghibur Rasulullah SAW tetapi juga memberikan perlindungan serta penguatan batiniyah bahwa dakwah Islamiyyah akan berhasil, sekaligus memberi kunci penghiburan dan perlindungan bernama salat.
================================
Spirit Isra' Mi'raj sangat relevan dengan situasi pandemi Covid-19 sekarang ini.
Dunia mengalami kesedihan yang luar biasa, sendi-sendi ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan hancur berkeping-keping akibat dampak pandemi Covid-19.
Seluruh sektor kehidupan terpuruk, kemiskinan menjadi-jadi, banyak orang kehilangan pekerjaan, aktivitas kehidupan banyak yang terhenti bahkan banyak anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat terjangkit virus Corona.
Sabar dan salat adalah kunci untuk mengatasi ini semua, sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya :“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah: 153).
Salat adalah mahkota atau masterpiece atau hasil utama dari Isra' Mi'raj, untuk dijadikan media penolong dari segala kesulitan bagi orang-orang beriman.
Sudah saatnya dalam masa pandemi ini kita banyak bermuhasabah (merenung) serta mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan salat (salat wajib lima waktu maupun salat sunah).
Insya Allah dengan pertolongan dan ridlo-Nya pandemi Covid-19 segera berakhir.
Penulis : Sekdes Johorejo, Alumni Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang Tahun 2005.
Gambar enampagi.id
Dipost : 02 Maret 2022 | Dilihat : 977
Share :