johorejo.desa.id, Minggu (7/2/2021)
Ada adagium bahwa bertempat tinggal di Desa Johorejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal tidak akan pernah kebanjiran. Ungkapan di atas terkesan sombong dan bisa dikategorikan "menyepelekan air", tetapi jika menilik letak geografis dan kondisi desa yang jauh dari sungai besar memang cukup beralasan jika Desa Johorerejo dikategorikan aman dari banjir.
Sungai yang cukup dekat dengan Desa Johorejo dan berpotensi banjir besar adalah Kali Blukar yang berjarak 1 km dari pemukiman penduduk, dahulu kala memang luapannya sering menggenangi persawahan di Desa Johorejo tetapi setelah ada program normalisasi di tahun 2010-an, Kali Blukar tidak pernah meluap ke persawahan lagi.
Begitu juga saluran sekunder Bodri barat yang melintasi Desa Johorejo, tidak cukup besar debit airnya walaupun di musim hujan sekalipun, apalagi setahun kemarin telah dilaksanakan peninggian senderan serta pengerukan sendimen oleh dinas terkait.
Sabtu Pagi Kelabu, (6/2)
Tapi cerita menjadi lain pada Sabtu, (6/2) pukul 09.00 WIB ketika ada laporan RT 04 RW 02 tergenang banjir dampak luapan saluran pembuangan (affour) Sebalong, sebagai akibat debit air yang banyak karena hujan sehari semalam.
Kejadian luapan di saluran affour Sebalong sebenarnya bukan yang pertama, tetapi biasanya hanya alirannya saja yang besar tapi tidak pernah menggenang sampai rumah warga. Hujan Jumat malam sampai dengan Sabtu pagi tampaknya menjadi pemicu utama banjir di RT 04 RW 02 Desa Johorejo disamping muara saluran affour yang memang sudah tidak bisa menampung debit air.
Johorejo sudah rentan banjir ! (SA)
Dipost : 07 Februari 2021 | Dilihat : 1410
Share :