Johorejo - Kendal Itu Hebat, Beribadat, Atau Maju?

Kendal Itu Hebat, Beribadat, Atau Maju?

KENDAL, Kamis, 28 Juli 2022.

Oleh  Sukron Adin (Sekdes Johorejo, Kecamatan Gemuh).

Hari ini, tanggal 28 Juli 2022 adalah Hari Jadi Kendal Ke-417. Berbagai macam kegiatan digelar Pemerintah Kabupaten Kendal maupun masyarakat untuk memeriahkannya, terlebih sudah 2 tahun akibat Pandemi COVID-19, Peringatan Hari Jadi Kendal dilaksanakan secara sederhana dan terbatas.

Dalam menyambut Hari Jadi Kendal, pada 21-28 Juli 2022 diselenggarakan Pekan Raya Kendal yang bertempat di dua lokasi yakni Alun-Alun Kendal dan Stadion Utama Kebondalem Kendal.

Catatan dari Pekan Raya Kendal kali ini, Bupati Dico M. Ganinduto tampaknya ingin menyorongkan setidaknya 4 hal. Pertama, Pekan Raya Kendal tetap menonjolkan religiusitas Kendal (sebagai daerah santri), terbukti selama Pekan Raya ini ada 3 kegiatan keagamaan yang masuk di agenda, yaitu Kendal Bershalawat diisi Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Shalawat bersama Habib Luthfi bin Hasyim bin Yahya (diganti dengan Al Muqorobin) terakhir ditutup dengan Khotmil Qur'an dan Pengajian Umum oleh Gus Miftah.

Kedua, Bupati Dico M. Ganinduto ingin "mengatakan" bahwa Kendal sudah mentas ke level nasional, dibuktikan dengan pembukaan Pekan Raya Kendal oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, bahkan kemudian secara spektakuler dalam kesempatan tersebut, Bupati memamerkan rencana investasi yang akan masuk ke Kawasan Industri Kendal (KIK) sebanyak 27 Trilyun, sebuah angka yang luar biasa.

Ketiga dan Keempat, di Pekan Raya Kendal tetap menonjolkan aspek promosi UMKM dan menggelar kegiatan yang bernafas budaya lokal.

Tentunya kita sambut positif upaya progresif Bupati Dico M. Ganinduto yang ingin "menggarap" Kendal dari level biasa-biasa saja ke level yang luar biasa. Dari sekedar kegiatan  pembangunan fisik rutin (perbaikan jalan, rehab gedung dan semacamnya) kepada kegiatan yang bisa mempromosikan Kendal untuk diperhitungkan dalam skala nasional.

Tak ayal, Bupati Dico selama ini banyak menggelar event-event yang bisa mengenalkan Kendal kepada orang luar Kendal, sebut saja lomba burung berharga mahal (macaw) yang pemiliknya kebanyakan bukan warga Kendal. Acara Aeromodelling, dan masih banyak lagi, walaupun ada juga kegiatan yang agak lebay dan tidak mendidik semacam lomba merayu Bupati.

Yang jelas Bupati akan menjadikan Kendal lebih maju, lebih dikenal dan mrnjadi hebat tetapi tetap memegang akar Kendal sebagai wilayah yang warganya memegang prinsip religiusitas yang kental.

Baca Juga : Hari Jadi Kendal Ke-416, Mau Apa Atau Mau Jadi Apa?

=============================== 

Tahun kemarin dalam menyambut Hari Jadi Kendal Ke-416, Saya menulis "Hari Jadi Kendal Ke-416, Mau Apa Atau Mau Jadi Apa?".

Dalam tulisan tersebut saya berbicara bahwa yang dibutuhkan warga Kendal saat itu adalah proteksi terhadap sektor pertanian. Kendal adalah daerah agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai Petani, maka Petani harus diproteksi, karena jika Petani sejahtera maka otomatis Kendal akan sejahtera. Bahasa guyonnya, jika Petani sukses saat panen dipastikan semua sektor ikut "bergoyang" karena Petani akan membelanjakan uangnya 

Bentuk proteksinya adalah menjaga harga komoditas pertanian yang rata-rata jatuh saat panen (karena saat panen justru ijin impor diobral) serta mahalnya pupuk.

Waktu itu saya berbicara, Kendal silahkan melompat lebih tinggi, boleh berbicara teknologi 4.0 atau sejenisnya, tetapi sekali lagi, nasib Petani harus diperhatikan.

Dalam tulisan kali ini saya pun masih ingin menyuarakan itu, karena pada prakteknya Petani di Kendal masih terhimpit, harga komoditas pertanian menjerit tetapi harga pupuk makin melejit. Bayangkan, hari ini harga jagung hanya Rp. 3600/Kg, harga bawang sangat fluktuatif dan harga gabah/padi sangat "dijaga" Pemerintah, sehingga harga gabah sangat murah di saat tidak panen dan tidak laku saat panen raya.

Bupati Dico M. Ganinduto harus bersuara dengan keadaan ini. Koneksi dengan orang pusat harus dimanfaatkan untuk menyelamatkan Petani di Kendal 

Apalah artinya berbicara event-event nasional, internasional di Kabupaten Kendal jika warganya melompong dan tidak sejahtera.

Apalah artinya berbicara religiusitas, maju, hebat di Kendal jika mayoritas warganya tidak terproteksi mata pencahariannya yaitu Petani.

Selamat Hari Jadi Kendal ke-417. Bangkit Bersama, Pulih Lebih Hebat.


Dipost : 28 Juli 2022 | Dilihat : 581

Share :

s