KENDAL, Senin (26 Juli 2021)
Besok Rabu (28/7) Kabupaten Kendal akan merayakan hari jadinya yang ke-416. Di lihat dari usianya, bisa dipastikan Kabupaten Kendal mempunyai sejarah yang panjang baik dalam era Negara Kesatuan Republik Indonesia, era kolonial, dan era Kerajaan Mataram Islam.
Usia ke-416 diambil dari momentum pelatikan Tumenggung Bahurekso oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo pada 28 Juli 1605 menjadi Bupati pertama Kabupaten Kendal. Penentuan Hari Jadi ini ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah No 20 Tahun 2006 Seri E Nomor 15).
Saya tidak akan banyak bicara sejarah Kabupaten Kendal karena tidak memiliki kompetensi sekaligus sudah banyak diulas dalam banyak tulisan.
Diskursus Kabupaten Kendal juga menarik untuk dibicarakan dengan menyibak Kabupaten Kendal dalam konteks mutaakhir, selain up to date, mendiskusikan sesuatu yang sedang dirasakan dan dilihat bersama dirasa akan lebih mengasyikkan.
=======================
Kabupaten Kendal di era awal Tahun 1990an, masa Bupati ke-36, Soemojo Hadiwinoto, memiliki slogan "Kendal Beribadat" (Bersih, Indah, Barokah, Aman dan Tertib), -----perlu diketahui dahulu rata-rata daerah tingkat II (istilah lama) mempunyai slogan seperti Kendal, contoh "Semarang Atlas", "Demak Beramal", "Kudus Semarak" dan lain-lain yang mungkin sekarang sudah berubah.
Kemudian di era kepemimpinam dr. Hj. Widya Kandi Susanti, slogan Kabupaten Kendal dirubah menjadi "Kendal Hebat", selanjutnya walaupun tidak secara resmi merubah slogan melalui Peraturan Daerah, Bupati Mirna Annisa menawarkan jargon Kendal Permata Pantura yang dimonumenkan dalam bentuk tugu di perbatasan Kendal-Semarang. Terakhir jargon Kendal Handal mewarnai Baliho, MMT, pamflet dan fliyer-fliyer yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten di masa kepemimpinan Bupati Dico M. Ganinduto sekarang ini.
Tentunya ada maksud dan tujuan dibuatnya slogan dan jargon oleh para pemimpin Kabupaten Kendal sebagaimana disebut di atas.
Setiap Bupati Kendal (setelah era reformasi ada paket dengan Wakil Bupati) yang terpilih pasti mempunyai visi dan misi yang akan diimplementasikan dalam masa jabatannya. Visi dan misi tersebut merupakan program kerja unggulan Bupati dan Wakil Bupati yang harus diprioritaskan dalam penganggaran di APBD dan harus didukung penuh aparatur Pemerintah Daerah.
Mungkin dari dasar itulah, para Bupati dan Wakil Bupati Kendal terpilih dalan rangka memberi kesan "heroik" untuk menjalankan visi misinya, memberi label, slogan dan jargon yang dirasa pas dan tepat sesuai visi misinya, Itu semua sah-sah saja dan tidak ada yang salah.
Persoalannya sekarang, dengan sedemikian seringnya perubahan slogan dan jargon Kabupaten Kendal adakah hal-hal spektakuler yang dirasakan warga Kabupaten Kendal? Jawabannya dikembalikan kepada warga Kabupaten Kendal, penulis tidak etis menjawabnya karena bagian dari abdi Kabupaten Kendal (abdi desa).
Tetapi sebagai pemantik pemikiran, mari kita lihat prestasi pembangunan di Kabupaten Kendal, baik secara fisik maupun non fisik yang tentunya linier dengan kesejahteraan lahir dan batin warga Kabupaten Kendal.
Sudah berkembang pesatkah? Sekali lagi penilaian ada pada warga Kendal secara individual.
Bagi penulis, Kabupaten Kendal saat ini harus diarahkan pada kesejahteraan warganya dengan berbasis dua sektor yaitu industri dan pertanian.
Industrialisasi adalah keniscayaan yang tidak bisa dielakkan, karena pemenuhan penyerapan tenaga kerja dalam alam modern lewat dunia industri. Bagaimana dengan Kendal? Masih mengkel, dikatakan maju tidak, dikatakan tidak maju, nyatanya sudah ada industri besar sejak puluhan tahun lalu. Investasi di Kendal dijepit Semarang dan mulai kalah dengan Batang. Jika tidak ada terobosan investasi, Kendal hanya akan seperti-seperti ini saja.
Sektor pertanian adalah kunci menyejahterakan Kendal, cuma sayangnya kebijakan pemerintah kurang berpihak kepada petani. Apa sih keberpihakan yang dibutuhkan petani? Bantuan alat dan mesin pertanian? Bantuan bibit? Bantuan fisik saluran pertanian?
Petani tidak butuh itu semua. Alat dan mesin pertanian? Apa itu alat dan mesin pertanian? Paling cuma dirasakan segilintir Petani dan tidak lebih dari 3 tahun biasanya sudah "disfungsi" atau malah menjadi inventaris pribadi oknum tidak bertanggungjawab.
Bantuan bibit? Bibit itu komponen termurah dari biaya pertanian. Bantuan bibit yang diberikan pemerintah biasanya sudah lewat masa tanam dengan kualitas yang jelek.
Bantuan fisik saluran pertanian? Tidak efektif dan merusak kearifan lokal pengelolaan air, ada yang dikerjakan asal-asalan untuk dicari keuntungan proyeknya.
Yang dibutuhkan Petani adalah proteksi harga hasil pertanian, khususnya saat panen raya. Pemerintah kita terlalu royal dengan ijin impor produk pertanian yang merugikan Petani.
Beri harga yang masuk akal untuk padi/gabah, jaga juga tata niaga bawang merah, proteksi harga jagung dan terakhir jangan gencet Petani Tembakau, lindungi harganya, karena Tembakau bukan barang haram.
Jika petani di Kabupaten Kendal sejahtera akan memberi efek domino kepada sektor-sektor lain, seperti pedagang pasar, industri otomotif, industri kecil dan sejenisnya. Bahasa sederhananya, jika Petani berhasil dan harga panennya bagus, dipastikan sektor lain akan ikut "bergoyang".
Untuk Kendal tercinta, kita boleh berfikir tentang industri 4.0, boleh juga berfikir menginternasionalisasi Kabupaten Kendal dalam rangka menyejahterakan warga Kendal, tetapi itu butuh pemikiran dan waktu yang lama. Dihadapan kita ada Petani yang tinggal memproteksi saja, mereka akan sejahtera, semudah itu bukan?
Menyambut Hari Jadi Kabupaten Kendal ke-416, harapannya cuma sederhana, kerjakan yang sudah ada dulu, baru kemudian berfikir melompat lebih tinggi. Kendal saat ini tidak perlu harus menjadi apa, cukup lakukan yang bisa dikerjakan.
Gembirakan warga Kendal dengan menyejahterakannya.
PENULIS : SUKRON ADIN (Sekretaris Desa Johorejo Kecamatan Gemuh).
Dipost : 26 Juli 2021 | Dilihat : 1921
Share :