Johorejo - Stunting Di Kecamatan Gemuh Masih Tinggi?

Stunting Di Kecamatan Gemuh Masih Tinggi?

KENDAL, Jumat, 24 Juni 2022.

Hari ini (24/6/2022), Kasi PMD Kecamatan Gemuh, Drs. Anton Munajat di group aplikasi percakapan WhatsApp "Forum Sekdes Gemuh" sharing data stunting setiap Desa di Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal.

Baca Juga : Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang

Data tersebut merupakan laporan dari Kader Pemberdayaan Manusia (KPM) di setiap Desa yang dipresentasikan dalam rembug stunting Kecamatan Gemuh beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data tersebut, jumlah balita di Kecamatan Gemuh sebanyak 3668 balita, yang masuk kategori stunting sejumlah 329 balita. 

Baca Juga : Bersama Cegah Stunting

Dari gambaran di atas, maka rata-rata prosentase stunting di Kecamatan Gemuh mencapai 8,96%. Apakah terhitung tinggi?

Data di BKKBN, angka stunting di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 27,67%  dari sebelumnya 37,8% di Tahun 2013, walaupun berhasil ditekan tetapi Indonesia masih menempati peringkat ke-4 dunia terkait kasus stunting.

Baca Juga : Pemkab Kendal Fokus Tangani Stunting

Jadi, jumlah kasus stunting di Kecamatan Gemuh jauh di bawah angka nasional, sehingga dikategorikan rendah. Walaupun demikian, masih perlu diuji validitas data tersebut, tidak hanya menyangkut kredibilitas datanya tetapi kualifikasi sumberdaya manusia yang membuat laporan stunting. Cukup pahamkah mereka dengan stunting?

Kembali topik persoalan, jumlah data balita terbanyak berdasarkan laporan tersebut ada di Desa Sojomerto, yaitu 375 balita, sedangkan jumlah balita paling sedikit yakni di Desa Pamriyan yang hanya ada 156 balita.

Jumlah kasus stunting terbanyak di Desa Pucangrejo yakni 40 kasus, dan kasus paling sedikit di Desa Gemuhblaten sebanyak 4 kasus.

Berikut data stunting di Kecamatan Gemuh :

1. Desa Tamangede, jumlah balita : 334, stunting : 13 atau 3,89%

2. Desa Gemuhblaten, jumlah balita : 167, stunting : 4 atau 2,96%

3. Desa Sedayu, jumlah balita 186, stunting : 15 atau 8,06%

4. Desa Pamriyan, jumlah balita 156, stunting : 10 atau 6,4%

5. Desa Galih, jumlah balita 265, stunting : 36 atau 13,58%

6. Desa Cepokomulyo, jumlah balita 257, stunting : 21 atau 8,17%

7. Desa Triharjo, jumlah balita 213, stunting : 36 atau 16,9%

8. Desa Sojomerto, jumlah balita 375, stunting 35 atau 9,3%

9. Desa Krompaan, jumlah balita 158, stunting 7 atau 4,43%

10. Desa Gebang, jumlah balita, 237, stunting 16 atau 6,75%

11. Desa Poncorejo, jumlah balita 218, stunting 21 atau 9,63%

12. Desa Lumansari, jumlah balita 220, stunting 23 atau 10,45%

13. Desa Johorejo, jumlah balita 158, stunting 18 atau 11,39%

14. Desa Tlahab, jumlah balita 165, stunting 12 atau 7,27%

15. Desa Pucangrejo, jumlah balita 351, stunting 40 atau 11,39%

16. Desa Jenarsari, jumlah balita 208, stunting 22 atau 10,57%.

Dari data di atas, prosentase stunting terbesar di Desa Triharjo, 16,9% dan terkecil di Desa Gemuhblanten 2,96%. (SA).


Dipost : 24 Juni 2022 | Dilihat : 618

Share :