Johorejo - BLT Minyak Goreng, Efektifkah?

BLT Minyak Goreng, Efektifkah?

repro kompas.com

KENDAL, Selasa, 5 April 2022. 

Oleh : Sukron Adin (Perangkat Desa Johorejo)

Minyak sawit mentah atau dikenal dengan CPO (Crude Palm Oil) mengalami lonjakan harga di pasar dunia, konon imbas perang Rusia dan Ukraina. Hal itulah yang menyebabkan produsen sawit dengan produk olahan turunannya seperti minyak goreng berlomba-lomba mengekspor produknya ke luar negeri karena harganya lebih bagus daripada di dalam negeri.

Yang terjadi kemudian, minyak goreng menjadi langka dan mahal, menjadi langka karena ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp.14.000,00 (empat belas ribu rupiah) sangat rendah jika dibandingkan harga keekonomian dan harga dunia, sehingga produsen memilih untuk mengekspornya, sehingga stok di dalam negeri menjadi kosong. Menjadi mahal karena barang langka dan permintaan tetap besar serta terjadi punic buying.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengendalikan harga minyak goreng, seperti melakukan operasi pasar sampai dengan melakukan upaya-upaya lain tetapi tidak membuahkan hasil, karena menurut beberapa pengamat, yang terjadi sekarang bukan penimbunan oleh produsen minyak goreng tetapi pengusaha sedang mencari untung dengan cara mengekspor minyak atau menjual minyak goreng sesuai harga keekonomian, yaitu harga hasil produksi disesuaikan dengan harga bahan baku.

Upaya lain misalnya, pemerintah mencabut HET minyak goreng kemasan mengikuti harga pasar dunia, tetapi untuk minyak goreng curah ditetapkan HET Rp.14.000,00, tetapi situasinya tidak berjalan mulus, karena minyak goreng curah tetap langka di pasaran dan minyak goreng kemasan sudah terlanjur mahal.

Mutaakhir, Pemerintah menyiapkan BLT minyak goreng kepada 20,5 juta warga negara Indonesia yang tercatat sebagai penerima BPNT dan PKH serta para Pedang Kaki Lima (PKL) sejumlah 2,5 juta orang.

BLT Minyak goreng diberikan Rp.100.000,00 (seratus ribu) per bulan selama 3 bulan dan diterimakan di Bulan April.

Semoga BLT minyak goreng efektif meringankan beban masyarakat bawah, yang terkena dampak mahalnya kebutuhan pokok salah satunya minyak goreng yang naik dua kali lipat dari harga normal. Soal kelangkaan minyak goreng dan mahalnya harga minyak goreng semoga segera teratasi sesegera mungkin, karena BLT sifatnya hanya stimulus sesaat, jika ke depannya minyak goreng masih mahal dan sulit didapat, pemberian BLT minyak goreng saat ini tidak akan mengurangi beban hidup warga tidak mampu. Wallahualam bi shawab.


Dipost : 05 April 2022 | Dilihat : 670

Share :