SERBU OPERASI PASAR MINYAK GORENG

repro Antaranews.com

KENDAL, Kamis, 24 Februari 2022.

Belakangan ini minyak goreng terus langka dan mahal harganya di pasaran. Sebelum lonjakan harga, minyak goreng biasanya dipatok dengan harga Rp. 14.000/liter tetapi sekarang bisa mencapai Rp. 18.500/liter.

Kondisi tersebut jelas memberatkan bagi rakyat kecil yang penghasilannya terbatas, begitu juga pasti berpengaruh terhadap industri UMKM yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan utama produksinya.

Terlepas berbagai faktor internal dan eksternal yang menyebabkan kenaikan harga minyak goreng, baik kenaikan harga minyak nabati dunia maupun melonjaknya permintaan bahan baku biodiesel, selayaknya kebutuhan warga negara khususnya masyarakat kecil harus diperhatikan yaitu dengan menjaga harga pada nilai yang normal.

Per hari ini, tidak hanyak minyak goreng saja yang langka dan mahal terapi kedelai yang menjadi bahan baku pembuatan tahu dan tempe juga mahal, padahal tahu tempe adalah lauk andalan bagi warga kelas menengah ke bawah.

Baca Juga : HARGA KEDELAI NAIK, PERAJIN TAHU TEMPE AKAN MOGOK PRODUKSI

Pemerintah harus turun tangan untuk meredakan situasi berat ini, baik dengan mengintervensi produksi, menjaga jalur distribusi maupun turun langsung menangani penjualan secara ritel, salah satunya dengan operasi pasar secara massif.

Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM akan mengadakan operasi pasar minyak goreng, besok Jumat, 25 Februari 2022 di Pasar Relokasi Bahurekso, Desa Jenarsari, Kecamatan Gemuh pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai.

Pembeli hanya diperkenankan memberi 2 liter minyak goreng seharga Rp. 14.000/liter, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (menjaga jarak, memakai masker dan sudah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir) dan jangan lupa menyiapkan uang pas.

Semoga badai segera berlalu, tidak hanya pandemi Covid-19 tetapi juga mahalnya kebutuhan pokok. Semoga. (SA).

Dipost : 24 Februari 2022 | Dilihat : 579