KENDAL, Jumat, 29 Juli 2022.
Pemerintah Desa Johorejo, pada Senin 11 Juli 2022 mengundang Petani yang menggarap sawah di Blok Selembar Desa Johorejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal ke Balai Desa setempat.
Undangan dalam rangka sosialisasi rehabilitasi saluran irigasi yang akan dilaksanakan di Blok pertanian tersebut, yang dananya bersumber dari APBDesa Johorejo Tahun Anggaran 2022.
Saat sosialisasi tersebut, Petani dalam sesi tanya jawab banyak memberikan masukan soal problem pengairan di Blok Selembar, antara lain : Pertama, sendimentasi yang parah, butuh tenaga ekstra untuk menormalisasi, kemudian Kedua, gorong-gorong yang rusak membuat aliran air tersumbat, Ketiga, banyaknya bangunan yang mengganggu saluran air.
Beberapa persoalan irigasi di atas, sebenarnya persoalan laten yang ada di Johorejo tidak hanya di Blok Selembar, hampir semua Blok pertanian di Johorejo mengalami masalah yang sama, bahkan ada saluran irigasi yang mati sama sekali, ada yang masih normal tetapi hanya satu Blok yaitu Blok Sekracan.
Secara garis besar, ada beberapa faktor yang menyebabkan saluran irigasi rusak di Desa Johorejo :
1. Eksploitasi sawah untuk pembuatan batu bata. Blok Sasem, Blok Selembar dan Blok Silanjar adalah contoh Blok Pertanian yang saluran irigasinya rusak dan bahkan mati karena eksploitasi tanah untuk membuat batu bata. Saat mengeruk tanah para pembuat batu bata entah sengaja atau tidak merusak saluran irigasi
2. Petani malas menggunakan irigasi teknis, lebih senang memakai pompa air. Fenomena ini membuat bingung semua pihak, ada saluran irigasi teknis tetapi Petaninya malas membersihkan dan memelihara, saat membutuhkan air menggunakan pompa air. Kondisi ini berbanding lurus dengan jenis tanaman milik Petani, monoton dan sepanjang tahun berupa Jagung, yang tidak banyak membutuhkan air
3. Air tidak bisa masuk ke saluran persawahan. Ada beberapa blok pertanian di Johorejo justru mati setelah saluran sekunder direhabilitasi karena air tidak bisa naik.
Masalah saluran irigasi di Desa Johorejo sudah sangat menumpuk, ada yang rusak karena eksploitasi tanah untuk membuat batu, ada juga rusak karena Petani malas memelihara dan membersihkan saluran irigasi dan terakhir yang membuat miris air tidak bisa masuk ke sawah karena faktor teknis.
Pemerintah Desa Johorejo telah berupaya merehabilitasi saluran irigasi sawah, melalui kegiatan fisik maupun padat karya, akan tetapi karena massifnya kerusakan, sehingga pengerjaannya dilaksanakan secara bertahap. (SA).
Dipost : 29 Juli 2022 | Dilihat : 1453
Share :