Johorejo - POSYANDU BAGI LANSIA, MENGAPA TIDAK?

POSYANDU BAGI LANSIA, MENGAPA TIDAK?

johorejo.deaa.id. Kamis (11/2/2021).

Pagi ini, Kamis (11/2) serombongan lansia (lanjut usia) datang secara bergelombang ke Pos 2, posyandu lansia di Rumah Kader Kesehatan Desa, Wahdaniyah RT 05 RW 01 Desa Johorejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal. 

Tidak ada keramaian yang mencolok dan tidak ada riuh rendah selayaknya orang banyak sedang berkumpul. Iya, karena kegiatannya posyandu lansia, sehingga relatif tenang, berbeda dengan posyandu Balita yang sangat ramai dan biasanya didominasi suara tangis bayi.

Kegiatan posyandu lansia Desa Johorejo fokus pada konsultasi dan pengecekan kesehatan para Lansia oleh Tim dari Puskesmas Gemuh 02 dibantu para kader kesehatan desa.

Mengapa harus ada Posyandu Lansia?

Menurut Kementerian Kesehatan, posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu, yang sudah disepakati dan digerakkan oleh masyarakat di mana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia juga merupakan kebijakan pemerintah untuk pengembangan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia yang penyelenggaraannya melalui program puskesmas dengan melibatkan peran serta lanjut usia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial.

Jadi, tujuan utama posyandu lansia adalah memberi layanan kesehatan kepada kelompok pra usia lanjut (umur 45-59 tahun), usia lanjut (60 tahun ke atas) dan usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas). 

Sebagai kelompok usia rentan, lansia perlu mendapatkan pelayanan kesehatan yang murah dan mudah dijangkau serta dekat dengan domisilinya.

Mengapa Posyandu Penting Bagi Lansia?

Lansia adalah kelompok usia yang rentan terhadap berbagai persoalan, bagi persoalan fisiologis (penurunan fungsi organ tubuh) dan persoalan psikososial (psikis karena faktor relasi sosial).

Dari aspek fisiologis, lansia adalah kelompok usia yang mulai mengalami banyak gangguan kesehatan yang diakibatkan penurunan daya tahan tubuh maupun penurunan fungsi-fungsi organnya, untuk itulah mengapa lansia harus sering melakukan pengecekan kesehatan agar gangguan kesehatan yang dialaminya segera tertangani sehingga tidak menggangu kualitas hidupnya, posyandu lansia adalah salah satu solusinya.

Kemudian dari aspek psikososial, lansia adalah kelompok usia yang rentan dengan persoalan psikis dalam relasi sosialnya, semisal mulai banyak kehilangan teman mengobrol karena meninggal satu persatu, ditinggal wafat pasangan hidupnya sehingga merasa kesepian maupun problem dengan anaknya cucunya yang tidak selaras dengan pemikirannya, sehingga merasa menjadi manusia yang tidak berguna. Dampaknya adalah gangguan kesehatan karena tekanan psikis tersebut, dan posyandu lansia sebagai solusi karena di posyandu lansia ada relasi sosial yang bisa berdampak positif untuk psikososial lansia.

Jadi, masih aneh dengan posyandu lansia? Masih menganggap posyandu hanya untuk bayi?

Sekarang yang perlu didorong adalah kesadaran kolektif stakeholders di Desa untuk menjadikan posyandu lansia bagian penting dalam peri kehidupan di Desa. Saat ini banyak Desa yang sudah secara kreatif menggabungkan kegiatan posyandu lansia dengan kegiatan spiritual, semisal pemeriksaan kesehatan di acara pengajian lansia. Aspek spiritual dan kesehatan terpenuhi dalam.satu dayung.

Lansia berhak bahagia. (SA)

*


Dipost : 11 Februari 2021 | Dilihat : 4214

Share :