Rabu (13/11) pukul 16.30 Wib ada hal yang tidak biasa di langit Desa Johorejo, matahari sore di sebelah barat terasa masih hangat tetapi di sebelah timur laut tampak awan hitam dan putih pelan tapi pasti bergerak ke arah barat, bahkan tidak membutuhkan waktu lama awan hitam sudah di atas kepala Romadhon, Perangkat Desa Johorejo yang saat itu ada di tengah sawah, dan yang terjadi kemudian pusaran angin disertai hujan deras mengamuk.
Demikian sepenggal kisah yang diceritakannya kepada awak media johorejo.desa.id sore tadi saat ditemui di rumahnya. "Sepulang dari sawah saya kaget melihat rumah Mustakim dan Ropii, genteng bagian depan rumahnya telah terbang tersapu angin," jelasnya.
Ternyata fenomena genteng yang beterbangan disapu hujan angin di Desa Johorejo tidak hanya terjadi di rumah Mustakim dan Ropii warga RT 02 RW 02 tetapi berdasarkan info yang dikumpulkan Pemdes Johorejo juga terjadi merata di seluruh wilayah Desa. Tercatat di RT 05 RW 01, menimpa rumah Rohmadi, Sutikno, dan Ahmad Jamzuri, sedangkan di RT 04 RW 01 yang terkena dampak yaitu rumah milik Nur Kholis.
Yang cukup parah kerusakannya adalah rumah milik H.M. Zainudin, S.Pd.I.,M.Pd.I, di RT 03 RW 01. "Yang rusak genteng wuwung dan seng teras rumahnya," ungkap saksi mata H. Saifullah kepada redaksi.
Dalam kesempatan lain, Perangkat Desa Johorejo, Setyo Wibowo menceritakan jika pohon-pohon pisang di RT 01 RW 01 banyak yang ambruk sehingga menutupi jalan Desa. "ini saya baru membersihkan pohon pisang yang menutupi jalan," imbuhnya.
Pertengahan November dalam catatan BMKG, Jawa Tengah secara umum akan memasuki musim hujan setelah mengalami musim kemarau yang cukup panjang, masa peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan atau dikenal sebagai pancaroba biasanya akan muncul fenomena hujan lebat dalam waktu sebentar disertai angin, sehingga perlu diwaspadai pohon tumbang dan angin puting beliung. (SA).
Dipost : 18 November 2019 | Dilihat : 1217
Share :