gambar repro halodoc.com
KENDAL, Sabtu, 18 Juni 2022.
Hari Rabu kemarin (15/6/2022) diperingati sebagai Hari Dengue Asean atau Asean Dengeu Day, tidak ada hingar bingar dan sorotan media, sehingga tidak ada yang peduli.
Kondisi tersebut terbalik 180 derajat dengan sorotan terhadap varian baru COVID-19, BA.4 dan BA.5 yang konon mulai masuk ke Indonesia.
Padahal deman berdarah dengue (DBD) adalah penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti yang cukup mematikan dan menjadi salah satu penyakit khas di negara tropis seperti Indonesia.
Terlebih di musim pancaroba seperti sekarang ini, perkembangan DBD patut diwaspadai, apalagi nyamuk aedes aegypti justru berkembang biak di air yang bersih (tentunya yang tidak ditutup).
Berikut ini cara mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang gigitan nya menyebabkan DBD :
1. Menguras dan menyikat secara rutin tempat penampungan air.
2. Menutup rapat semua tempat penyimpanan air
3. Mengubur barang-barang tidak berguna yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk, atau lebih bijaksana barang-barang tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan yang bernilai ekonomi.
Sudah saatnya kita peduli bahwa DBD itu berbahaya, jangan hanya fokus pada jenis penyakit yang menjadi sorotan media saja tetapi penyakit yang "rutin" pun harus diwaspadai. (SA).
Dipost : 18 Juni 2022 | Dilihat : 621
Share :