Johorejo - Bye Bye Pandemi COVID-19

Bye Bye Pandemi COVID-19

gambar WHO

KENDAL, Sabtu, 6 Mei 2023.

World Health Organitation (WHO), kemarin (5/5/2023) mengumumkan bahwa Pandemi COVID-19 telah berakhir.

Dilansir dari beberapa media online nasional, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut bahwa pencabutan darurat kesehatan masyarakat global atau Pandemi karena selama lebih dari setahun Pandemi mengalami trend penurunan termasuk kasus kematian.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa hal tersebut karena adanya kekebalan komunitas yang baik di tengah masyarakat global (hetd community).

Hal ini tentunya menjadi kabar gembira bagi masyarakat dunia, karena Virus SARS-CoV-2 yang  pertama kali terdeteksi di China pada akhir 2019 telah menyebabkan lebih dari 178 juta kasus yang dikonfirmasi dan kurang lebih 3,9 juta kematian.

Khusus di Indonesia, total kematian Covid-19 akibat virus corona Covid-19 sebanyak kurang lebih 160,93 ribu orang. Dengan jumlah tersebut, Worldometer menempatkan angka kematian Covid-19 di Indonesia di urutan dua tertinggi di Asia.

===================================

Pandemi COVID-19 membuat repot dunia, setelah ditemukan di Wuhan China dan meluas ke seluruh dunia, WHO kenudian pada 11 Maret 2022, menetapkan COVID-19 sebagai kegawatdaruratan global atau Pandemi.

Pemerintah Indonesia kemudian merespon dengan mengeluarkan:

1. Keppres Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), tertanggal 31 Maret 2020.

2. Keppres Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional, tertanggal 13 April 2022.

3. Keppres Nomor 24 Tahun 2021 tentang Penetapan Status Faktual Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) Di Indonesia, tertanggal 31 Desember 2021.

Sebagai dasar adanya kegawatdaruratan COVID-19 atau Pandemi COVID-19 di Indonesia, yang dijadikan payung hukum untuk melakukan langkah-langkah penanggulangan Pandemi COVID-19 baik berupa pemberian bantuan sosial, rekonfungsi anggaran, pemulihan ekonomi dan lain sebagainya. 

Kondisi endeni yang diumumkan WHO, senada dengan yang disampaikan Juru bicara Satgas COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, Faktor yang membuat pandemi bertransisi menjadi endemik adalah kekebalan masyarakat atau herd immunity meningkat. Hal ini bisa terjadi dengan akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah, sehingga angka perawatan dan kematian pun menurun.

Selamat berdamai dengan COVID-19. (SA).


Dipost : 06 Mei 2023 | Dilihat : 549

Share :