KENDAL, Sabtu, 29 April 2023.
Indonesia sebagai negara yang besar, baik dari jumlah penduduk dan luasan wilayah mempunyai tantangan tersendiri dalam memberi pelayanan kesehatan kepada warga negaranya.
Terlebih ada kelompok masyarakat rentan, yaitu balita yang memerlukan penanganan kesehatan ekstra dibandingkan kelompok usia lain. Balita memerlukan imunisasi, balita memerlukan pemantauan tumbuh kembang dan balita juga memerlukan asupan gizi dan obat-obatan yang mencukupi.
Fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit dan Puskesmas memang sudah terbangun sampai pelosok kecamatan dan bisa memberi pelayanan kesehatan kepada balita, tetapi bagaimana dengan yang dipelosok desa yang jauh dari fasilitas kesehatan tersebut.
Maka kemudian Pemerintah Indonesia memandang perlu pendirian Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada balita, pemantauan tumbuh kembang, pemberian imunisasi dan asupan obat-obatan dan gizi yang baik kepada balita.
Belakangan bahkan untuk lanjut usia dan kelompok remaja sudah mulai dibuatkan Posyandu.
Tahukah kamu setiap tanggal 29 April diperingati sebagai hari Posyandu?
==================================
lahirnya posyandu memiliki perjalanan yang panjang. Bermula ketika Departemen Kesehatan pada tahun 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).
Adapun yang dimaksud dengan PKMD ialah strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan prinsip gotong royong dan swadaya masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri melalui pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan yang dilakukan bersama petugas kesehatan.
Kegiatan PKMD pertama kali diperkenalkan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Lalu pada tahun 1984 dikeluarkanlah Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah yang disebut dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
=================================
Posyandu telah menjadi tangan panjang terjauh dari Pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat, dan seperti yang sudah disebutkan di atas, Posyandu telah diperluas layanannya, tidak hanya untuk balita, juga untuk lanjut usia dan remaja.
Pemerintah Desa dalam beberapa tahun belakangan juga telah melaksanakan peran maksimal untuk memajukan Posyandu. Jika pada awal-awalnya "hanya" diminta bantuan penyiapan tempat dan kader pelaksana, seiring dengan meningkatkan kemampuan finansial desa, desa bisa membantu menyediakan operasional dan makanan tambahan untuk balita maupun peserta Posyandu.
Bahkan belakangan sarana prasarana atau alat kesehatan untuk Posyandu sudah mampu dicukupi Pemerintah Desa.
Sedangkan peran pemerintah masih diwujudkan dengan penempatan tenaga kesehatan (bidan desa) di Desa dan tenaga kesehatan lain saat pelaksanaan Posyandu.
Selamat Hari Posyandu Nasional, bangsa yang kuat adalah bangsa yang sehat. (SA).
Dipost : 29 April 2023 | Dilihat : 626
Share :
.jpeg)
