Johorejo - Masalah Itu Bernama Sampah

Masalah Itu Bernama Sampah

KENDAL, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Lutfi Setyo Budi, Ketua RT 02 RW 01 Desa Johorejo beberapa waktu lalu memposting persoalan sampah di akun Facebook miliknya dan mentag akun Facebook milik Pemdes Johorejo.

Isi postingannya kira-kira begini, daripada repot membuang sampah ke sungai atau pinggir jalan, yuk ikut Ansor Peduli Sampah rumah tangga (bahasa sedikit disesuaikan).

Postingan tersebut diyakini sebagai sebuah keprihatinan atas persoalan sampah di Desa Johorejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal yang sangat memprihatinkan.

Berapa tidak, saluran air entah itu sungai atau saluran-saluran kecil di lingkungan pemukiman penuh dengan sampah plastik, dan sampah jenis lainnya. Belum lagi yang dibuang sembarangan di pinggir jalan raya sungguh merusak kebersihan dan mengganggu pemandangan.

Berbagai upaya telah dilakukan masyarakat dan Pemerintah Desa Johorejo untuk mengatasi sampah tersebut, baik lewat gotong royong warga maupun pemasangan tulisan larangan membuang sampah sembarangan tetapi hasilnya belum maksimal.

Khusus di pinggir jalang raya, ada indikasi tidak hanya warga Desa Johorejo yang "usil" membuang sampah sembarangan tetapi justru kebanyakan warga luar Desa yang banyak lebih banyak membuang sampah di pinggir jalan raya khususnya pada jam-jam sepi.

Bagi Lutfi Setyo Budi dan teman-temannya, persoalan sampah tanggungjawabnya tidak hanya ditimpakan kepada Pemerintah Desa semata tetapi menjadi tanggungjawab bersama khususnya masyarakat.

"Ansor Peduli Sampah Rumah Tangga" adalah gerakan moral dari anak-anak muda yang tergabung dalam Pengurus Ranting Gerakan Pemuda Ansor Desa Johorejo untuk memberi solusi kepada warga Desa Johorejo terhadap persoalan sampah.

Langkahnya baru tahap awal dan konvensional, sampah dikumpulkan masing-masing Keluarga, kemudian diambil dengan jadwal tertentu kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Ke depan, diyakini PR GP Ansor Desa Johorejo akan berinovasi dalam pengelolaan sampah sehingga sampah tidak hanya dibuang ke tempat pembuangan akhir tapi dikelola terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai ekonomi yang tinggi.

Harapannya, persoalan sampah mendapatkan solusi yang komprehensif antara lain : Masyarakat sadar tidak membuang sampah sembarangan, kemudian sampah tidak hanya dibuang ke tempat pembuangan akhir semata tetapi disortir terlebih dahulu, dikelola dan dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai tambah. Terakhir, adanya edukasi yang berkelanjutan kepada semua pihak untuk memahami persoalan sampah, agar bumi tetap lestari. (SA).


Dipost : 01 Oktober 2022 | Dilihat : 547

Share :